fbpx

Kamu Seorang Pebisnis? Jangan Lupa Tunaikan Zakat Hasil Niaga

Kamu Seorang Pebisnis? Jangan Lupa Tunaikan Zakat Hasil Niaga
930 x 180 AD PLACEMENT

Zakat hasil niaga adalah zakat yang dikeluarkan dari keuntungan perdagangan/penjualan sebuah barang ataupun jasa.

Sebagai pebisnis Muslim, menunaikan zakat hasil niaga merupakan kewajiban yang tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga meningkatkan keberkahan usahamu.

Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang zakat hasil niaga, termasuk definisi, syarat, cara menghitung, dan studi kasus untuk memudahkan Anda dalam menunaikannya.

Apa itu Zakat Hasil Niaga?

Zakat hasil niaga adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari keuntungan yang diperoleh melalui aktivitas perdagangan. Ini mencakup segala jenis usaha, baik itu perdagangan barang maupun jasa. Zakat ini harus dikeluarkan apabila keuntungan bersih dari usaha telah mencapai nishab dan telah berlalu satu tahun.

930 x 180 AD PLACEMENT

Apa Dalilnya?

Secara khusus dalil untuk zakat hasil niaga adalah firman Allah SWT, yaitu “….“Wahai orang- orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik …” (Al Baqarah: 267)

Syarat Zakat Hasil Niaga

Sebagaimana syarat zakat pada umumnya, pada zakat hasil niaga juga berlaku hal yang sama yaitu syarat untuk menunaikannya antara lain:

  • Muslim: Zakat hanya diwajibkan bagi umat Muslim.
  • Merdeka: Orang yang menunaikan zakat harus dalam keadaan bebas.
  • Pemilikan Penuh: Harta niaga sepenuhnya dimiliki oleh individu atau perusahaan.
  • Mencapai Nishab: Keuntungan bersih dari hasil niaga mencapai nishab, yaitu setara dengan 85 gram emas.
  • Berlalu Satu Tahun: Kepemilikan keuntungan tersebut telah berlalu selama satu tahun (haul).

Cara Menghitung Zakat Hasil Niaga

Menghitung zakat hasil niaga cukup sederhana dengan rumus berikut:

930 x 180 AD PLACEMENT

Zakat = (Modal diputar + keuntungan + piutang) – (hutang + kerugian) x 2,5%

Untuk mempermudah perhitungan, akan langsung diilustrasikan melalui studi kasus.

Studi Kasus: Menghitung Zakat Hasil Niaga

Pak Budi adalah seorang pedagang yang memiliki toko elektronik. Dalam satu tahun terakhir, Pak Budi mencatat beberapa hal sebagai berikut:

  • Modal yang diputar dalam usahanya: Rp 500 juta
  • Keuntungan bersih: Rp 200 juta
  • Piutang yang diharapkan dapat ditagih: Rp 100 juta
  • Hutang usaha: Rp 150 juta
  • Kerugian: Rp 50 juta

Untuk menghitung zakat hasil niaga yang harus ditunaikan oleh Pak Budi, kita bisa menggunakan rumus berikut:

930 x 180 AD PLACEMENT

Zakat = (Modal diputar + keuntungan + piutang) – (hutang + kerugian) x 2.5%

Mari kita masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus:

Zakat = (Rp 500.000.000 + Rp 200.000.000 + Rp 100.000.000) – (Rp 150.000.000 + Rp 50.000.000) x 2.5%

Langkah pertama, kita hitung total aset yang dimiliki:

Total Aset = Rp 500.000.000 + Rp 200.000.000 + Rp 100.000.000 = Rp 800.000.000

Langkah kedua, kita hitung total kewajiban alias hutang dan kerugian dari bisnis:

Total Kewajiban = Rp 150.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 200.000.000

Langkah ketiga, kita kurangi total aset dengan total kewajiban untuk mendapatkan nilai bersih:

Nilai Bersih = Rp 800.000.000 – Rp 200.000.000 = Rp 600.000.000

Langkah terakhir, kita hitung zakat yang harus ditunaikan:

Zakat = Rp 600.000.000 x 2.5% = Rp 15.000.000

Jadi, Pak Budi wajib menunaikan zakat hasil niaga sebesar Rp 15.000.000 dari keuntungan usahanya tahun ini.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa langsung hitung di Kalkulator Zakat Perniagaan. 

Manfaat Menunaikan Zakat Hasil Niaga

Menunaikan zakat hasil niaga membawa berbagai manfaat yang signifikan, baik untuk pribadi, usaha, maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai manfaat-manfaat tersebut:

  1. Membersihkan Harta
    Dengan menunaikan zakat, hartamu menjadi bersih dari unsur yang tidak halal. Harta yang dikeluarkan untuk zakat merupakan bentuk penyucian yang menghilangkan noda-noda kotoran dari penghasilan yang mungkin tidak disadari.
    Dalam Islam, diyakini bahwa sebagian harta yang kita miliki adalah hak orang lain yang kurang mampu, sehingga menunaikan zakat adalah cara untuk mengembalikan hak tersebut dan membersihkan harta kita dari sifat kikir dan serakah.
  2. Membantu Sesama
    Zakatmu dapat meringankan beban mereka yang membutuhkan bantuan. Dengan berzakat, Anda turut serta dalam meringankan penderitaan orang-orang yang kurang mampu, baik itu dalam bentuk makanan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
    Zakat berperan besar dalam mendukung kaum fakir miskin, sehingga mereka dapat hidup lebih layak dan tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
  3. Mendukung Kesejahteraan Sosial
    Zakat berperan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu tujuan zakat adalah untuk menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
    Dengan meratakan kekayaan, zakat membantu mengurangi jurang antara si kaya dan si miskin, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
    Selain itu, zakat juga bisa digunakan untuk proyek-proyek sosial yang berdampak luas seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan untuk masyarakat yang kurang mampu.

Dengan demikian, menunaikan zakat hasil niaga bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Ini adalah bentuk nyata dari solidaritas sosial yang dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar kita.

Bila saat ini hasil bisnismu sudah memenuhi syarat untuk menunaikan zakat, jangan lupa segera ditunaikan ya.

930 x 180 AD PLACEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT