DARI ZAKAT, HARAPAN HIDUP BARU DENGAN KAKI PALSU
Allah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sebagaimana dalam QS. At-Tin [95]: 4, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Kami juga bekali mereka dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Kami amanati manusia sebagai khalifah di bumi.”
Di dalam tubuh kita pun terdapat gambaran betapa besarnya rahmat dan kasih sayang Allah kepada kita. Salah satu anggota tubuh kita yang sangat vital perannya adalah kaki. Betapa kita seringkali lupa bersyukur atas anugerah kaki yang mampu membawa kita berjalan ke mana pun, sedangkan pada saat yang sama ada sebagian orang yang berharap mendapat kenikmatan tersebut.
Empat penyandang disabilitas bernama Nurtini Indriyani, Sriatin, Paijan, Nadih, dan Sarjiyo, misalnya. Mereka berempat memiliki kisah perjuangan yang tidak mudah untuk menjalani keseharian hanya dengan satu kaki.
Nurtini Indriyani dan Paijan yang amputasi kaki karena kecelakaan, Sriatin yang kondisinya sudah tidak sempurna sejak dalam kandungan, Nadih dan Sarjiyo yang diamputasi karena penyakit. Dengan adanya keluarga yang harus dinafkahi, mereka pun hanya dapat mengandalkan sumber pendapatan dari pekerjaan dengan penghasilan sangat kecil.
Ada yang berjualan kerupuk dan gorengan, menjadikan halaman rumah sebagai lahan parkir, merawat ayam, dibiayai anaknya yang berprofesi sebagai kuli, bahkan ada yang tidak bekerja dan hanya mengharap belas kasihan tetangga.
Sebagai upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat miskin dalam beribadah dan beraktivitas sehari-hari, IZI menggulirkan program “Bantuan Kaki Palsu” secara gratis. Program bantuan kaki palsu ini dirancang untuk membantu para penyandang disabilitas agar mampu berjalan kembali seperti sediakala.
Program telah berjalan, mulai dari pengukuran kaki palsu yang dibutuhkan, proses pembuatan, pemasangan, dan penjelasan mengenai cara berlatih hingga memunculkan rasa nyaman dalam menggunakan kaki palsu. Tidak hanya penerima manfaat yang diajarkan, tetapi keluarga juga dilibatkan agar mampu mendampingi selama berlatih di rumah.
Harapannya, bantuan kaki palsu yang diberikan dapat memberikan kemudahan bagi para penerima manfaat untuk beribadah, juga lebih semangat dan giat beraktivitas sehari-hari demi memenuhi nafkah untuk keluarga.
Setiap penerima manfaat mendapat satu kaki palsu dan satu pasang sepatu sesuai dengan kebutuhan dan hasil pengukuran yang telah dilakukan. Penerima manfaat akan ditinjau kembali setiap 6 bulan sekali untuk melihat perkembangan dari penggunaan bantuan kaki palsu yang diberikan.
Terima kasih atas donasimu, Sobat. Bantuanmu sungguh berarti untuk memunculkan harapan baru bagi hidup mereka.