Sahabat Nabi Teladan dalam Bersedekah
Pernahkah Sobat merasa harta yang kita miliki rasanya tidak pernah cukup? Nah, padahal ada nih rahasia yang selalu dipegang sahabat Nabi supaya mereka selalu merasa cukup, yakni dengan selalu berbagi.
Dengan banyak berbagi maka semakin banyak juga keberkahan yang dirasakan. Yuk kita simak kisah Sahabat Nabi yang menjadi teladan dalam bersedekah:
- Abu Bakar ash Shiddiq
Abu Bakar dikenal sebagai salah satu sahabat yang terdepan dalam iman dan amalan. Salah satu kisah paling masyhur adalah saat Rasulullah memerintahkan kaum muslimin bersedekah menjelang Perang Tabuk. Abu Bakar pun datang dengan membawa semua hartanya.
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA. Ia menceritakan:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ أَنْ نَتَصَدَّقَ، فَوَافَقَ ذَٰلِكَ مَالًا عِندِي، فَقُلْتُ: الْيَوْمَ أَسْبِقُ أَبَا بَكْرٍ إِنْ سَبَقْتُهُ يَوْمًا، فَجِئْتُ بِنِصْفِ مَالِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ: «مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ؟» فَقُلْتُ: مِثْلَهُ، وَأَتَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ بِكُلِّ مَالِهِ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ: «مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ؟» فَقَالَ: أَبْقَيْتُ لَهُمُ اللهَ وَرَسُولَهُ، فَقُلْتُ: لَا أُسَابِقُكَ إِلَى شَيْءٍ أَبَدًا.
“Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk bersedekah. Kebetulan saat itu aku memiliki harta, maka aku berkata, ‘Hari ini aku akan mendahului Abu Bakar.’ Lalu aku datang membawa setengah dari hartaku. Rasulullah SAW bertanya, ‘Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?’ Aku menjawab, ‘Sejumlah yang sama.’ Kemudian Abu Bakar RA datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, ‘Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?’ Ia menjawab, ‘Aku sisakan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya.’ Maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan pernah bisa mendahuluimu dalam hal apa pun selamanya.’” (HR Abu Daud 1678) Menurut Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ (6/236) hadits ini Shahih.
Keikhlasan Abu Bakar tentu membuat kagum para sahabat. Beliau juga dikenal sering membeli budak untuk memerdekakannya sebagai bentuk sedekah sosial.
Kalau kita perhatikan, ada satu benang merah yang selalu membuat kagum yakni mereka tidak pelit untuk berbagi. Bagi mereka, harta bukanlah sesuatu untuk disimpan sendiri, tapi sebagai jalan untuk meraih ridho Allah.
Nah, Sobat… sedekah itu soal Ikhlas, percaya penuh pada rezeki Allah. Sekecil apapun bentuknya.
Bahkan kalau kita tidak punya banyak harta, kita tetap bisa bersedekah entah itu dengan bentuk tenaga, waktu, ilmu atau sekadar senyuman.
Karena dengan meneladani kisah mereka, kita diajarkan tidak ragu berbagi tanpa khawatir kekurangan, dan yakin sepenuhnya bahwa rezeki akan datang dari Allah SWT.
- Utsman bin Affan
Utsman bin Affan merupakan sahabat Nabi yang dikenal kedermawanannya. Utsman senang berbagi, tak pernah ragu dalam menyumbangkan hartanya untuk membantu sesama.
Diriwayatkan oleh Imam At-Thabari dalam Ar-Riyadh An-Nudhroh (4/43) dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:
قَحَطَ النَّاسُ فِي زَمَانِ أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: «لَا تُمْسُوا حَتَّى يُفَرِّجَ اللهُ عَنْكُمْ». فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْغَدِ جَاءَ الْبَشِيرُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: «قَدْ قَدِمَتْ لِعُثْمَانَ أَلْفُ رَاحِلَةٍ بِرًّا وَطَعَامًا». فَغَدَا التُّجَّارُ عَلَى عُثْمَانَ، فَقَرَعُوا عَلَيْهِ الْبَابَ، فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ وَعَلَيْهِ مُلَاءَةٌ قَدْ خَالَفَ بَيْنَ طَرَفَيْهَا عَلَى عَاتِقِهِ، فَقَالَ لَهُمْ: «مَا تُرِيدُونَ؟» قَالُوا: «قَدْ بَلَغَنَا أَنَّهُ قَدْ قَدِمَ لَكَ أَلْفُ رَاحِلَةٍ بِرًّا وَطَعَامًا، فَبِعْنَا حَتَّى نُوَسِّعَ بِهِ عَلَى فُقَرَاءِ الْمَدِينَةِ». فَقَالَ لَهُمْ عُثْمَانُ: «ادْخُلُوا». فَدَخَلُوا، فَإِذَا أَلْفُ وِقْرٍ قَدْ صُبَّ فِي دَارِ عُثْمَانَ. فَقَالَ لَهُمْ: «كَمْ تُرْبِحُونَنِي عَلَى شِرَائِي مِنَ الشَّامِ؟» قَالُوا: «الْعَشَرَةُ بِاثْنَيْ عَشَرَ». قَالَ: «قَدْ زَادُونِي». قَالُوا: «الْعَشَرَةُ بِأَرْبَعَةَ عَشَرَ». قَالَ: «قَدْ زَادُونِي». قَالُوا: «الْعَشَرَةُ بِخَمْسَةَ عَشَرَ». قَالَ: «قَدْ زَادُونِي». فَقَالُوا: «مَنْ زَادَكَ وَنَحْنُ تُجَّارُ الْمَدِينَةِ؟» قَالَ: «زَادَنِي كُلُّ دِرْهَمٍ عَشَرَةُ أَضْعَافٍ، أَعِنْدَكُمْ زِيَادَةٌ؟» قَالُوا: «لَا». فَقَالَ: «فَأُشْهِدُكُمْ مَعْشَرَ التُّجَّارِ أَنَّهَا صَدَقَةٌ عَلَى فُقَرَاءِ الْمَدِينَةِ».
“Pada masa kekhalifahan Abu Bakar RA, umat Islam mengalami musim paceklik. Maka Abu Bakar berkata, ‘Janganlah kalian melewati malam ini sebelum Allah memberikan jalan keluar bagi kalian.’ Keesokan harinya datanglah seseorang membawa kabar gembira kepadanya seraya berkata, ‘Kafilah milik ‘Utsman telah datang, membawa seribu unta berisi gandum dan bahan makanan.’ Para pedagang pun segera mendatangi rumah ‘Utsman dan mengetuk pintunya. Ia keluar menemui mereka dengan mengenakan selendang yang disilangkan di atas pundaknya. Lalu ia bertanya, ‘Apa yang kalian inginkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami mendengar bahwa engkau telah kedatangan seribu unta membawa gandum dan bahan makanan. Juallah kepada kami agar kami dapat membantu kaum fakir di Madinah.’ Utsman berkata, ‘Masuklah kalian.’ Mereka pun masuk dan melihat seribu muatan unta penuh dengan bahan makanan yang telah diturunkan di rumahnya. Lalu beliau berkata, ‘Berapa keuntungan yang akan kalian berikan kepadaku dari harga beli barang ini dari Syam?’ Mereka menjawab, ‘Sepuluh menjadi dua belas.’ Beliau berkata, ‘Ada yang menawar lebih.’ Mereka berkata, ‘Sepuluh menjadi empat belas.’ Beliau berkata, ‘Ada yang menawar lebih.’ Mereka berkata, ‘Sepuluh menjadi lima belas.’ Beliau berkata, ‘Ada yang menawar lebih.’ Mereka berkata, ‘Siapa yang menawar lebih darimu, padahal kami adalah para pedagang Madinah?’ Utsman menjawab, ‘Allah telah menawarku sepuluh kali lipat untuk setiap satu dirham. Adakah di antara kalian yang dapat menambah lebih dari itu?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Maka Utsman berkata, ‘Saksikanlah wahai para pedagang, bahwa seluruh barang bawaan kafilah ini aku sedekahkan kepada kaum fakir di Madinah.’”
Begitu dermawan ya Sobat, Utsman rela memberikan bantuan untuk orang yang kesulitan dan tidak mengharapkan balasan materi sedikitpun sebagai ganti. MasyaAllah…
- Abdurrahman bin Auf
Salah satu sahabat Nabi SAW yang berasal dari golongan saudagar kaya adalah Abdurrahman bin Auf. Beliau juga disebut sebagai sosok dermawan yang usahanya semata-mata ditujukan untuk mencari ridho Allah SWT.
Dalam Tarikh Ad-Dimasyq (35/267-268), Imam Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dari dari Anas bin Malik RA, ia berkata:
بَيْنَمَا عَائِشَةُ فِي بَيْتِهَا إِذْ سَمِعَتْ صَوْتًا فِي الْمَدِينَةِ فَقَالَتْ مَا هَذَا؟ فَقَالُوا عِيرٌ لِعَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ عَوْفٍ قَدِمَتْ مِنَ الشَّامِ تَحْمِلُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، فَكَانَتْ سَبْعَ مِائَةِ بَعِيرٍ فَارْتَجَّتِ الْمَدِينَةُ مِنَ الصَّوْتِ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «قَدْ رَأَيْتُ عَبْدَ الرَّحْمٰنِ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ حَبْوًا»، فَبَلَغَ ذٰلِكَ عَبْدَ الرَّحْمٰنَ بْنَ عَوْفٍ فَقَالَ: «إِنِ اسْتَطَعْتُ لَأَدْخُلَنَّهَا قَائِمًا»، فَجَعَلَهَا بِأَقْتَابِهَا وَأَحْمَالِهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ.
Ketika Aisyah RA berada di rumahnya, ia mendengar suara riuh di Madinah. Ia bertanya, ‘Suara apakah ini?’ Mereka menjawab, ‘Itu adalah kafilah milik ‘Abdurrahman bin ‘Auf yang datang dari Syam membawa bermacam barang.’ Jumlahnya mencapai tujuh ratus ekor unta hingga kota Madinah bergemuruh karena suaranya. Aisyah berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku melihat ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk surga sambil merangkak.’ Ketika kabar itu sampai kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata, ‘Jika aku mampu, sungguh aku akan masuk surga dengan berjalan tegak.’ Maka ia menyedekahkan seluruh kafilah itu beserta pelana dan barang bawaannya di jalan Allah.”
Sumber: dari berbagai sumber
Penulis: Sifa Najiba
